Pengertian, Fungsi & Tujuan Manajemen Personalia

Manajemen-Personalia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang paling penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia biasanya adalah hal yang paling mendapatkan sorotan. Pada kenyataannya, pengambilan keputusan secara efisien dan efektif dalam menyeleksi sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah. Belum lagi, banyak kebiasan dalam peristilahan ihwal topik ini.

Sebagai catatan, istilah Manajemen Personalia juga sering tumpang tindih dengan Manajemen SDM (Sumber Daya Mausia). Keduanya dapat dikatakan mengacu pada maksud yang sama, yakni manajemen staf, personel, atau karyawan. Manajemen Personalia juga berkaitan dengan segala hal yang menyangkut Human Resource Development atau HRD.

Oleh karena itu, penting rasanya untuk benar-benar mengetahui apa sebetulnya makna dari setiap istilah dan apa yang sebetulnya harus diraih dari Manajemen Personalia. Untuk mengetahuinya, berikut adalah berbagai fundamental dasar dari manajemen personalia mulai dari pengertian, tugas, fungsi, dan tujuan dari manajemen personalia.

Pengertian Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja (Yoder dalam Hasibuan, 2017:11). Namun kemudian muncul pertanyaan kepemimpinan dan pengarahan seperti apa yang dimaksud? Tentunya semua hal yang terkait dengan kepentingan, tujuan, dan kebutuhan karyawan (sumber daya manusia) atau personalia.

Spesifiknya, manajemen personalia adalah perencananaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat yang bersangkutan (Flippo dalam Hasibuan, 2017:11).

Sebagai bandingan pengertian lainnya, Badriyah (2017: 15) berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi yang dikarenakan untuk mencapai tujuannya organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistemnya.

Oleh karena itu, agar sistem organisasi berjalan dalam pengelolaannya diperlukan beberapa aspek penting mencakup pelatihan, pengembangan, motivasi, dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan menjadikan manajemen personalia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi. Ini juga berkaitan langsung dengan fungsi manajemen personalia.

Fungsi Manajemen Personalia

Fungsi manajemen personalia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing fungsi tersebut menurut Hasibuan (2017: 21).

1. Perencanaan

Perencanaan yang dimaksud adalah merencanakan personel secara efektif dan efisien agar sesuai dnegan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian yang meliputi seluruh fungsi manajemen personalia. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat yang terlibat.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan mengorganisasikan seluruh personel/karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam struktur organisasi. Perlu menjadi catatan bahwa organisasi hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Organisasi harus benar-benar bekerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tanpa organisasi yang baik, tujuan perusahaan tidak dapat dicapai seecara efektif.

3. Pengarahan

Pengarahan (Directing) berarti mengarahkan seluruh karyawan agar mau dan mampu bekerjasama dan bekerja secara efektif dalam membantu tercapainya tujuan perushaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilaksanakan oleh pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik.

4. Pengendalian

Pengendalian maksudnya adalah kegiatan yang mengendalikan karyawan agar menaati peraturan dan rencana kerja perusahaan. Jika terjadi penyimpangan atau kesalahan maka diberi tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

5. Pengadaan

Pengadaan atau Procurement adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan hsil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan

Development atau pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa secara langsung dan tidak langsung berupa uang atau barang kepada karyawan sbagai imbalas atas tenaga dan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil berarti sesuai dengan prestasi kerjanya, dan layak berarti memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah serta melewati pertimbangan internal dan eksternal yang konsisten.

8. Pengintegrsian

Pengintegrasian berarti kegiatan yang ditujukan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang selaras dan saling menguntungkan.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara dan meingkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar tetap mau bekerjasama hingga pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman pada internal dan eksternal konsistensi.

10. Kedisiplinan

Menjaga kedisiplinan adalah fungsi manajemen personalia yang paling penting. Hal ini karena kedisiplinan adalah kunci terwujudnya tujuan perusahaan melalui keinginan dan kesabaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini dapat disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahan, berakhirnya kontrak kerja, dsb.

Tujuan Manajemen Personalia

Menurut Badriyah (2017: 41) tujuan manajemen sumber daya manusia (personalia) tidak hanya mencerminkan kehendak atasan seperti manajemen senior, tetapi harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan orang-orang bersangkutan lainnya.

Kegagalan melaksanakan tugas dapat merusak kinerja, produktivitas, laba, bahkan keberlangsungan organisasi atau perushaan itu sendiri.

Berkaitan dengan itu, tujuan manajemen sumber daya manusia memiliki kontribusi yang besar. Tujuan manajemen personalia meliputi:

  1. Tujuan Sosial, yakni perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyrakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
  2. Tujuan Organisional, yaitu sasaran formal yang dibuat ditujukan agar organisasi mencapai tujuannya.
  3. Tujuan Fungsional, yakni untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
  4. Tujuan Individual, merupakan tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai tujuannya di dalam organisasi.

Referensi

Badriyah, Mila. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Pustaka Setia.

Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *